Ini Cara Menjawab Saat Ditanya Kapan Siap Bekerja, Paling Ampuh!
![]() |
Cara Menjawab Saat Ditanya Kapan Siap Bekerja |
OpenTunnelGo.com, Tips & Karir -- Kalau ada pertanyaan pamungkas dalam wawancara kerja yang sering bikin jantung copot, itu adalah: “Kapan kamu siap bekerja?”. Tahu nggak kamu harus jawab apa? Etika menjawab pertanyaan receh ini gimana?
Ini pertanyaan sederhana, tapi jawabannya bisa menentukan apakah HRD langsung ngasih surat kontrak atau malah ngasih senyum basa-basi sambil bilang, “Oke, nanti kami hubungi lagi ya...” (yang artinya: selamat tinggal, nak).
Nah, di artikel ini, kita bakal bongkar kenapa pertanyaan ini penting, apa yang dipikirkan HRD saat melontarkannya, serta cara menjawab yang cerdas, fleksibel, dan nggak bikin kamu kelihatan ribet.
Santai aja, kita bahas dengan gaya kocak biar nggak tegang, tapi tetap serius karena ini menyangkut masa depan dompet dan isi kulkas kamu.
Kenapa HRD Nanya Soal “Kapan Siap Kerja”?
Terlihat memang tidak ada yang salah dengan pertanyaan tersebut, bener nggak? Yah, seperti candaan biasa aja sih ala HRD kepada calon karyawan mereka.
Bener nggak? Coba deh kamu ditanya seperti itu, gimana tanggapan kamu? Biasa-biasa aja kan!
Pertama-tama, mari kita mikir dari sudut pandang HRD. Mereka bukan sekadar kepo, apalagi pengen tahu jadwal nongkrong kamu sama temen. Ada alasan logis di balik pertanyaan ini:
1. Sinkronisasi dengan kebutuhan perusahaan
Perusahaan butuh orang di posisi tertentu, biasanya secepatnya. Kalau kamu jawab, “Saya siap bulan depan,” padahal mereka butuh minggu ini, ya wassalam.
Nah, ini perlu untuk kamu bisa memahami urgensi kebutuhan perusahaan terhadap pekeraja yang akan mereka rekrut melalui lowongan pekerjaan yang sedang kamu lamar.
Jangan anggap pertanyaan ini sepele ya ~
2. Tes keseriusan dan komitmen
HRD pengen tahu kamu beneran niat kerja atau cuma iseng isi waktu sambil nunggu panggilan beasiswa luar negeri.
Ada banyak orang yang sekedar iseng-iseng aja untuk mengisi kekosongan waktu mereka sambil menunggu sesuatu yang mereka harapkan lebih.
...Lah,
Perusahaan juga tidak mau di PHP sama kamu yang sebenarnya tidak terlalu serius melamar kerja. Ini akan menjadi pertimbangan HRD dalam menerima karyawan baru di perusahaan mereka.
Setidaknya, ini bukan menjadi second choice dan ketika pilihan utama datang maka kamu akan dengan mudah meninggalkan perusahaan tersebut.
Paham nggak maksud saya ~
3. Indikasi profesionalitas
Jawaban kamu bakal ngasih sinyal apakah kamu bisa adaptif, realistis, dan sopan. Kalau jawabnya seenaknya, HRD bisa mikir, “Waduh, ini orang kerjaannya ntar juga bakal suka-suka hati.”
Seorang HRD sudah terbiasa berhadapat dengan para calon karyawan mereka. Sudah tentu mereka juga paham karakter pelamar yang masuk.
Satu ucapan kamu sudah bisa menidentifikasi siapa diri kamu!
Jawaban yang Salah Kaprah (Tolong Jangan Ditiru!)
Sebelum ngomongin yang benar, mari kita ketawain dulu jawaban absurd yang (percaya atau nggak) sering keluar di ruang wawancara:
“Besok aja saya langsung gas, Pak/Bu.” - Keliatan rajin? Iya. Tapi HRD bisa mikir, “Lho, ini anak nggak ada tanggung jawab di tempat sebelumnya apa?”
“Nunggu dulu, saya lagi healing habis resign. Jadi butuh waktu 3 bulan buat recover.” - Healing sih boleh, tapi jangan dijawab ke HRD. Mereka bukan terapis kamu.
“Saya fleksibel, kapan aja bisa, asal gajinya fleksibel juga.” - Nah, ini malah jadi kode keras kalau kamu lebih fokus ke duit daripada kerjaan.
“Saya nggak tahu sih, harus tanya orang tua dulu.” - Kalau masih gini, mending daftar jadi siswa baru, bukan pelamar kerja.
Tips Menjawab Pertanyaan “Kapan Siap Kerja?”
Sekarang kita masuk ke bagian inti: gimana cara menjawabnya biar HRD terkesan, kamu terlihat profesional, tapi juga realistis.
1. Kalau Kamu Fresh Graduate (Belum Ada Ikatan Kerja)
Biasanya fresh graduate masih kosong, belum punya ikatan dengan kantor lain. Maka jawaban aman adalah:
- “Saya bisa mulai bekerja segera setelah proses administrasi selesai.”
- “Saya siap mulai minggu depan, agar ada waktu sedikit persiapan.”
Kuncinya: jangan jawab terlalu buru-buru kayak superhero, tapi juga jangan terlalu lama. 3–7 hari itu sweet spot buat adaptasi.
2. Kalau Kamu Lagi Bekerja di Tempat Lain
Nah, ini beda cerita. Kamu harus menghormati notice period (biasanya 1 bulan). Kalau jawab langsung bisa, HRD malah curiga:
“Waduh, orang ini bisa kabur gitu aja dari kantornya sekarang, nanti kalau di sini juga bisa kabur.”
Jawaban ideal:
- “Saya butuh waktu [2 minggu – 1 bulan] untuk menyelesaikan tanggung jawab di perusahaan sekarang, setelah itu saya siap full di sini.”
Jawaban ini bikin kamu terlihat profesional, loyal, dan bertanggung jawab. HRD suka yang kayak gini.
3. Kalau Kamu Lagi Nganggur (dan Butuh Kerja Banget)
Ini sering kejadian. Dompet sudah tipis, mie instan sudah kritis, dan kamu butuh kerja secepatnya.
Jawaban yang oke:
- “Saya siap mulai dalam waktu dekat, kapan pun perusahaan membutuhkan.”
Tapi ingat, jangan kedengeran desperate. Tetap tenang, sebut “dalam waktu dekat” biar terkesan fleksibel tapi elegan.
4. Kalau Kamu Pengen Healing Dulu
Nggak salah kok kalau kamu butuh istirahat dulu sebelum mulai kerja baru. Misalnya, kamu pengen pulang kampung atau butuh reset mental.
Jawaban yang aman:
- “Saya bisa mulai bekerja dalam 2 minggu, agar saya bisa menyelesaikan urusan pribadi dulu sebelum fokus total di perusahaan ini.”
Dengan begini, kamu jujur, tapi tetap profesional. HRD paham kok kalau manusia butuh jeda.
Contoh Jawaban Lucu Tapi Tetap Profesional
Biar nggak tegang, kamu bisa selipkan sedikit humor. Misalnya:
- “Saya siap bekerja secepatnya, tapi tolong kasih saya 3 hari buat pindahan dari kost lama. Soalnya saya nggak mau datang ke kantor masih bawa kardus Indomie.”
- “Saya bisa mulai minggu depan. Butuh waktu sebentar buat berpamitan ke bos lama biar nggak ada drama ala sinetron.”
- “Kalau perusahaan butuh cepat, saya siap. Kalau dikasih waktu seminggu, lebih bagus, biar saya bisa potong rambut dulu biar kece pas hari pertama.”
Humor kecil kayak gini bisa bikin suasana cair, tapi pastikan tetap ada jawaban seriusnya.
Hal yang Harus Dihindari Saat Menjawab
Jangan jawab terlalu lama, Misalnya, “Saya siap 2 bulan lagi.” Wah, HRD langsung mikir, “Yaudah, kita cari kandidat lain aja.”
Bakalan kena ganti sama kandidat yang lain sih! Ada banyak orang yang sedang ngatri dibelakang kamu dengan tekad yang lebih serius.
Selanjutnya, Jangan bohong. Kalau bilang siap minggu depan padahal notice period 1 bulan, HRD bisa ngecek, lho.
...Masih baru aja udah di cap pembohong!
Dan yang selanjutnya lagi, kamu jangan lebay ya. - “Saya siap kerja detik ini juga, sekarang, di sini!” — jangan bikin HRD takut.
Trik Bikin HRD Suka Sama Jawaban Kamu
Selain jawab kapan siap kerja, kamu bisa tambahin sedikit kalimat pemanis biar HRD makin yakin:
- “Saya siap mulai [tanggal], agar bisa langsung fokus memberikan kontribusi di perusahaan ini.”
- “Saya bisa mulai minggu depan, dan saya excited banget buat belajar sekaligus beradaptasi dengan tim di sini.”
- “Saya butuh 2 minggu untuk menyelesaikan tanggung jawab di kantor lama, supaya bisa mulai di sini dengan pikiran tenang dan totalitas penuh.”
Dengan tambahan kata-kata kayak “fokus,” “kontribusi,” “totalitas,” HRD akan melihat kamu serius dan punya niat baik.
Jawab dengan Realistis, Jangan Sok-Sokan
Pertanyaan “Kapan siap bekerja?” memang terdengar sepele, tapi sebenarnya itu tes kecil buat mengukur:
- Apakah kamu profesional?
- Apakah kamu serius?
- Apakah kamu bisa fleksibel tanpa drama?
Intinya:
- Fresh graduate → jawab “segera” atau “minggu depan.”
- Pekerja aktif → jawab sesuai notice period (2 minggu – 1 bulan).
- Lagi nganggur → jawab “dalam waktu dekat” dengan elegan.
- Butuh healing → jawab jujur tapi tetap kasih batas waktu.
Dan jangan lupa, kalau bisa kasih sedikit bumbu humor, biar HRD juga inget kamu bukan cuma kandidat random, tapi kandidat berkarakter.
Jadi, lain kali ditanya “Kapan siap bekerja?”, jangan panik. Senyum dikit, tarik napas, dan jawab dengan pede, logis, plus sedikit nyeleneh biar memorable.
Semoga bermanfaat ya ~
Posting Komentar